reading book

reading book

Selasa, 23 Desember 2014

PENDIDIKAN KARAKTER

BAB I 
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang 
 Sistem pembelajaran di sekolah-sekolah saat ini beralih pada pembelajaran “berkarakter”, karena dianggap mampu menanggulangi masalah kemerosotan moral dan jati diri manusia dan juga berdampak padak merosotnya moral dan jati diri bangsa. Hampir semua sekolah-sekolah telah mulai menerapkan pendidikan berkarakter malah ada sekolah-sekolah yang telah mengakui sekolah merekalah yang paling berkarakter dalam memberikan proses pembelajaran, walaupun sesungguhnya mereka tidak ada rancangan atau program khusus yang menunjukkan bahwa proses pembelajaran mereka memiliki karakter tersendiri. “Karakter” sangat dibutuhkan oleh setiap peserta didik karena dengan memiliki karakter seorang peserta didik akan memiliki jati diri dan ini akan menjadi kebanggaan untuk guru dan orang tua mereka. 

 Para pembuat kebijakan di bidang pendidikan, demikian juga dengan masyarakat secara keseluruhan, menginginkan anak-anak yang telah selesai dari suatu jenjang pendidikan tertentu tidak hanya memperoleh kebanggan dalam pretasi akademiknya, tetapi lebih dari itu adalah prestasi dalam sikap dan perilakunya. Selama ini, kekurangan dan sekaligus merupakan kelemahan dari para lulusan adalah belum atau tidak tercapainya tuntutan yang kedua. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, sudah pada tempat dan waktunya, apabila sekolah-sekolah mengupayakan dan melakukan pembudayaan karakter di lingkungannya. 

 Masa-masa sekolah adalah sebuah formative years, masa pembentukan karakter yang sangat menentukan fondasi moral-intelektual seseorang seumur hidupnya. Anak-anak yang sukses di bangku kuliah akan sangat ditentukan bagaimana kualitas dan kebiasaan belajar serta hidupnya di usia sebelumnya. Siapa saja anak-anak yang akan sukses di sebuah perguruan tinggi sudah mulai terbaca dengan mengamati asal-usul sekolahnya dan hasil seleksi masuknya. 
 Dalam hal karakter, perguruan tinggi hanyalah kelanjutan dari apa yang sudah terbentuk sebelumnya. Perguruan tinggi memang berhasil mewisuda mahasiswanya sebagai seorang sarjana, namun saya ragu, benarkah sistem perkuliahan yang ada mampu membentuk karakter seseorang, demikian dinyatakan Komaruddin Hidayat (2010). Pembangunan sekolah terberat justru terletak pada membangun kultur sekolah ini, karena selain membutuhkan dana yang tidak sedikit, juga membutuhkan daya tahan kesabaran, keuletan, persisistensi, dan konsistensi dari seluruh pemangku kepentingan di sekolah yaitu kepala sekolah, guru, orang tua, masyarakat, dan pemerintah. 

 B. Rumusan Masalah 
Adapun dalam makalah ini penyusun akan menguraikan masalah mengenai : 
- Apa pengertian pendidikan karakter? 
- Bagaimana strategi dalam mengidentifikasi karakter siswa? 
- Seperti apakah hasil yang diharapkan dari obervasi pendidikan karakter? 

C. Tujuan 
Adapun tujuan kami menyusun makalah ini ialah : 
- Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter 
- Menyusun laporan hasil observasi untuk dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran. 


BAB II 
PEMBAHASAN

 A. Pengertian Pendidikan Karakter 
Pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010) 

 B. Profil, Visi, dan Misi Sekolah 

 Identitas Sekolah 
Nama Sekolah : SDN Kalijaya 07 
No. Statistik : 101022208018
Profinsi : Jawa Barat 
Kabupaten : Bekasi 
Kecamatan : Cikarang Barat - Desa Kalijaya 
Jalan dan Nomor : Hos. Cokroaminoto Rt.001/Rw.05 No.204 
Kode Pos : 17844/17520 
Daerah : Perkotaan 
Status Sekolah : Negeri 
Kelompok Sekolah : B 
Akreditasi : Disamakan 
Tahun Berdiri : 1984 
Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi 
Bangunan Sekolah : Bukan Milik Sendiri 
Jarak Ke Pusat Kecamatan : 5 km Terletak 
Pada Lintasan : Desa 

Visi Sekolah 
Mengembangkan kompetensi siswa menjadi unggul yang agamis, cerdas, beriptek dan terampil berbudaya pancasila 
Misi Sekolah 
1. Sekolah menumbuhkembangkan jati diri siswa melalui proses pendidikan dan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi siswa 
2. Mengembangkan akhlak perilku mulia dan berbudaya pancasila 
3. Sekolah mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dasar di sekolah yang lebih tinggi 

C. Waktu dan Tempat 
Dalam pelaksanaan observasi, kami memilih SDN Kalijaya 07 yang beralamat di Jl. Hos Cokroaminoto Rt.001/Rw 05 No. 204 Cikarang Barat. Observasi dilaksanakan pada tanggal 11 November 2014 sampai tanggal 14 November 2014. 

D. Hasil Observasi 
Hasil observasi Pendidikan Karakter didapatkan dari beberapa sumber. Adapun sumber-sumber yang dimaksud yakni Kepala sekolah, Guru Kelas dan Siswa. 

1. Kepala Sekolah SDN KALIJAYA 07 
Berdasarkan hasil wawancara dari Kelapa Sekolah yang diwakilkan oleh guru kelas VI yakni Bapak Muhidin, S.Pd bahwa Pendidikan Karakter yang dipahami oleh sekolah adalah pendidikan tentang budi pekerti, sikap (perilaku), dan akhlak. Meskipun pada faktanya sekolah tidak memiliki program husus untuk mengembangkan karakter anak, namun Pendidikan Karakter di SDN KALIJAYA 07 tetap berjalan sebagaimana layaknya. Hal ini dibuktikan dengan pengajaran tentang nilai-nilai positif dalam KBM. Pada hasil survei sekolah terhadap lingkungan siswa, karakter yang melekat pada diri anak lebih bergantung pada lingkungan keluarga. 

 Sebagian besar keadaan ekonomi dan latar belakang pendidikan dari wali siswa hanya sebatas perekonomian mengengah bawah. Dengan pekerjaan sebagai buruh sampah pabrik, tidak jarang orang tua yang kurang memperhatikan perkembangan karakter anaknya sehingga menyerahkan permasalahan pendidikan kepada pihak sekolah tanpa adanya kerjasama yang baik antara sekolah dan keluarga. 
 Hanya melalui kegiatan rapat orang tua murid ke sekolah menjadi agenda yang dapat dimanfaatkan sekolah untuk menyampaikan perkembangan belajar siswa selama di sekolah. 

 Adapun masalah yang kerap ditimbulkan oleh siswa seperti absebsi yang kurang baik, maka sekolah akan memanggil orang tua utnuk dilakukan musyawarah dan mengambil titik tengah masalah secara bijak. Sedangkan bagi siswa, apabila melakukan sikap-sikap yang kurang baik maka sekolah tidak sungkan untuk menegur dan menghukum siswa tersebut. 

 Hasil dari pengamatan Pendidikan Karakter di lingkungan sekolah dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa nilai yang mampu dikembangkan oleh SDN KALIJAYA 07 diantaranya: Toleransi, disiplin, jujur, aktif, tanggung jawab, demokratis, menjaga kebersihan dan kerapihan, mandiri, sopan santun, sikap sosialisasi, berbangsa, cinta lingkungan. 

2. Guru Kelas III 
Berdasarkan observasi Pendidikan Karakter di kelas III yang diutarakan oleh Ibu E. Sarinengsih Ma.Pd, bahwa Pendidikan karakter dikelas kurang berjalan dengan baik karena faktor dari fasilitas, SDM yang kurang mendukung. Proses meneliti karakter siswa kelas III yang digunakan guru tersebut dengan melakukan appersepsi dan evaluasi pada setiap kegiatan pembelajaran. Melalui kegiatan lisan dan tulisan serta memperhatikan sikap siswa di kelas maka akan teridentifikasi kakater masing-masing anak. Adapun strategi yang digunakan dalam menerapkan pendidikan karakter di kelas III dengan melakukan sharing, bertanya banyak hal kepada siswa tentang hobi, cita-cita. Apabila ada sikap dan tutur kata yang kurang baik selama mereka sharing maka guru dapat menegur dengan halus sampai siswa mau menerima teguran tersebut. 

Kenakalan atau permasalahan yang sering timbul di kelas III biasanya tidak mengerjakan tugas atau PR, namun tidak ada sanksi yang tegas dalam masalah ini. Gutu dengan bijak hanya menegur tanpa adanya sanksi khusus bagi siswa yang tidak mengerjakan tugas. Sedangkan bagi siswa yang berprilaku baik di dalam kelas akan diberikan reward brupa pujian dan hadiah. 

SDN KALIJAYA 07 sebetulnya mempunyai data perkembangan perilaku siswa namun aplikasi pengisian datanya tidak akurat. 
Hasil Observasi Pendidikan Karakter dari 40 siswa kelas III berdasarkan pembagian angket kepada siswa adalah sebagai berikut: 
1. Kebersihan : 80%
 2. Toleransi : 53% 
3. Mandiri : 76% 
4. Sopan santun : 77,3% 
5. Disiplin : 64% 
Hasil pengukuran aspek yang diperoleh dari 40 siswa kelas III SDN KALIJAYA 07 adalah 
Penilaian Akhir = 70,06% ( A ) 

3. Guru Kelas V 
Berdasarkan Observasi Pendidikan Karakter di kelas V yang diutarakan oleh Bapak Abd. Somad W, Ma.Pd bahwa Pendidikan karakter di SDN KALIJAYA 07 belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya data administratif mengenai catatan khusus perkembangan anak seperti data SOAP dari tidap anak. Strategi yang diterapkan pun sebatas pelaksanaan jadwal piket. Menurut Wali kelas, melalui model pembelajaran scientific, bila siswa mampu bekerjasama dengan kelompoknya maka sudah tertanam beberapa nilai karakter didalamnya. 
 Selain itu, melalui pengamatan sebagai guru kelas maka karakter dari masing-masing siswa akan lebih mudah untuk diidentifikasi, hanya saja tidak dibukukan seperti yang seharusnya. Menurut pak Somad, dari total keseluruhan siswa kelas V sebanyak 38 siswa, hanya sekitar 5% saja yang berprilaku kurang baik. Masalah-masalah yang ditimbulkan oleh siswa kelas V tidak ada yang terlalu serius, hanya sebatas permasalahan kecil seperti mengejek temannya sampai menangis. 

 Namun fakta yang kami jumpai di lapangan, ada permasalahan dimana siswa kelas V mengambil uang jajan temannya yang ditaruh di tempat pensil dan ia mengaku melalui surat menyurat kepada yang kehilangan bahwa siswa tersebut mengambil karena terpaksa. Dalam kasus ini, kami garis bawahi bahwa wali kelas V tidak memantau lebih dalam lagi tentang permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kelasnya sehingga kurangnya kontroling antara guru dan siswa di dalam kelas. 

 Pada kasus-kasus seperti tidak mengerjakan tugas, maka guru memberikan hukuman kekerasan semisal dijewer, dicubit agar siswa tersebut jera atau terkadang tidak diijinkan mengikuti jam pelajaran sampai tugasnya selesai dikerjakan. Adapun bagi siswa yang berprestasi dalam pelajaran dan sikap maka akan diberikan reward di akhir semester saat pembagian rapot. 

 Hasil Observasi Pendidikan Karakter dari 38 siswa kelas V berdasarkan pembagian angket kepada siswa adalah sebagai berikut: 
1. Kebersihan : 72%
2. Toleransi : 61% 
3. Mandiri : 56% 
4. Sopan santun : 66,7% 
5. Disiplin : 60% 
Hasil pengukuran aspek yang diperoleh dari 38 siswa kelas V SDN KALIJAYA 07 adalah 
Penilaian Akhir = 63,14% ( B ) 

 4. Siswa 
Berdasarkan observasi melalui siswa-siswi SDN KALIJAYA 07 bahwa sikap dari siswa di SDN KALIJAYA 07 kurang baik. Ada beberapa siswa yang tidak disiplin dalam berpakaian, tutur kata yang kurang sopan, tidak menati peraturan, dan sering membuat temannya menangis. 

Sedangkan penilaian terhadap guru-guru, mereka menilai bahwa guru-guru di SDN KALIJAYA 07 semuanya baik. Tidak ada guru yang kasar karena menurut siswa guru yang kasar terhadap beberapa siswa tertentu disebabkan oleh tingkah laku siswa itu sendiri. 


BAB III 
PENUTUP 

A. Kesimpulan 
 Pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010) 
Pendidikan karakter di SDN Kalijaya 07 Cikarang Barat masih kurang dalam hal pengembangan dan penerapan. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan saat pembelajaran dan perilaku yang ditunjukkan oleh siswa di sekolah 

B. Saran 
 Dengan dilaksanakannya observasi mengenai pendidikan karakter di SDN Kalijaya 07 Cikarang Barat, kami berharap adanya perbaikan dari pihak sekolah dalam mengembangkan dan menerapkan pendidikan karakter yang baik di sekolah. Terutama di sekolah-sekolah negeri, kami juga mengharapkan untuk lebih menekankan pendidkan karakter siswanya.